cover
Contact Name
STT Jaffray
Contact Email
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
sttjaffraymakassar@yahoo.co.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Penerbitan Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Jalan Gunung Merapi No. 103 Makassar, 90114
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Jaffray
ISSN : 18299474     EISSN : 24074047     DOI : -
Jurnal Jaffray adalah jurnal peer-review dan membuka akses yang berfokus pada mempromosikan teologi dan praktik pelayanan yang dihasilkan dari teologi dasar, pendidikan Kristen dan penelitian pastoral untuk mengintegrasikan penelitian dalam semua aspek sumber daya Alkitab. Jurnal ini menerbitkan artikel asli, review, dan juga laporan kasus yang menarik. Review singkat yang berisi perkembangan teologi, tafsiran biblika dan pendidikan teologi yang terbaru dan mutakhir dapat dipublikasi dalam jurnal ini.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003" : 9 Documents clear
Apologetika tentang Kristologi Djadi, Jermia
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.167

Abstract

Apologetika termasuk teologi sistematik yang intinya mengenai dogmatika dan etika. Mengingat ruang lingkup teologi sistematik sangat luas, maka pada kesempatan ini yang akan dibahas hanya beberapa hal penting, seperti pengertian apologetika, tugas apologetika, dan apologetika tentang Kristologi yang dianggap paling mendasar untuk diketahui agar kita mampu memberikan argumentasi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul tentang Kristologi.
Hubungan Antar Manusia dan Penanganan Konflik Poli, WIM
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.163

Abstract

Konflik sudah ada sejak dahulu kala, sebagaimana antara iaindisaksikan oleh Alkitab, Perjanjian Lama.Pada saat yang sama, kemiskinan dan penanggulangan kemiskinankini juga ditampilkan sebagai gejala global. Kedua topik ini, konflikdan kemiskinan, rnenampilkan diri sebagai dua sisi dari satu mata uang.Pertanvaan yang mengemuka ialah: pola hubungan antar manusiayang bagaimanakah yang dapat diandalkan untuk menanggulangikonflik, khususnva konflik antar anggota dan kelompok yang berbeda agama di Indonesia sekarang ini.
Menangani Konflik Antara Golongan Kuat dan Golongan Lemah Ruben, Agustinus
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.168

Abstract

Pada masa pelayanan rasul Paulus, jemaat Korintus adalah salahsatu jemaat di mana Paulus begitu banyak memberikan tanggapanapologetis terhadap persoalan multi dimensi yang muncul dalam jemaattersebut. Dapat dikatakan bahwa di antara jemaat-jemaat yang dilayanioleh Paulus, jemaat Korintus menempati peringkat tertinggi mengenaibanyaknya persoalan yang harus diselesaikan.Salah satu persoalan yang membutuhkan jawaban apologetisPaulus adalah soal membeli dan makan makanan (daging) yang telahdipersembahkan kepada berhala, yang pada akhirnya menjadi masalahdilematis antara orang-orang yang merasa bebas untuk segala makanandan bagi mereka yang terikat pada peraturan hukum makanan (I Kor.8:1-13 dan 10:14-33).
Menangani Masalah Konflik Agama Umma, Yusuf
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.164

Abstract

Tidak terasa sudah lima tahun usia era reformasi di tanah air. padamasa ini, rakyat Indonesia berjuang keras dalam melaksanakan agendaagendareformasi. Pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agamabersama umat masing-masing berperan secara aktif guna memperbaikidan meningkatkan kwalitas hidup masyarakat indonesia.
Gejala Pergeseran Salah Satu Ajaran Dasar Kaum Injili Kurang, Sadrak
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.169

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah agar kita bisa melihat faktayang jeias di mata kita tentang keadaan dan perilaku jemaat kita yangkemungkinan besar sama dengan fakta yang nyata yang sedang hidupdi beberapa anggota jemaat yang penulis temukan di lapangan. Keduaadalah kita bermaksud mengenal apa penyebab utama dari fakta itulalu dicarikan jalan keluarnya yang tidak menyimpang dari FirmanTuhan. Tulisan ini pada dasarnya diharapkan bermanfaat sebagaimasukan bagi para alumni STTJ melihat kembali perilaku dan hasilperilaku jemaatnya agar dengan itu kita dapat kembali mengambil jalanyang sesuai dengan mandat yang diberikan Tuhan bagi setiap kita. Selainitu diharapkan pula bahwa selaku gembala pengajar atau pendidik padasekolah baik teologi maupun umum, kita dapat menilai sampai sejauhmana kita telah beke{a dengan Tuhan dalam hal Itoh Kudus melahirkankembali orang-orang yang kita gembalakan dan kabari Injil.
Perang dalam Perspektif Agama Ronda, Daniel
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.165

Abstract

Tulisan di majalah TIME 24 Februari 2003 oleh Joe Klein, "TheBlinding Glare of His Certainty" mempertanyakan antara imankepercayaan Bush dengan keinginannya yang menggebu-gebu untukmenyerang Irak, walaupun mendapat tantangan dari masyarakat duniamaupun masyarakatnya sendiri. Apalagi kemudian ia menjadikan ayatayatKitab Suci sebagai alat untuk mengesahkan opininya tentangperlunya menghancurkan terorisme. Tulisan Klein juga mencobamemahami mengapa terjadi perubahan sikap keyakinan di manasewaktu menjadi Gubernur Texas yang banyak memakai kata kasih danhati nurani, dan saat ini berbalik sekali waktu akan menyerang Irak.sekarang bahasa Bush saat ini adalah bahasa arogan dan balas dendamatas serangan. terorisme. Dia menuduh dan berkata, ,,The terroristsbrought this war to us- and now were takinback to them.,, Dia jugaberkata kepada para tentara, "Were on the trail, we,re smokin, themout weve gotem on the run." Walaupun demikian, kesimpulan yangdibuat Klein terhadap Bush bahwa sikapnya terhadap perang dan 6alaidendam bukan karena faktor keyakinan imannya ying konservatif.Tetapi agamanya seharusnya bukan hanya membuat seseorangmendapat penghiburan (comfort) dan kekuatan (strength), teta1seharusnya dalam pengambilan keputusan perang, seorang pemimpinharus melihat agama sebagai sumber untuk mendapatkin hikmat(wisdom) sebeium memutuskan menyerang suatu negari.
Peran serta Jemaat dalam Pelayanan Holistik Gereja Menuju Transformasi Masyarakat (Suatu Upaya Pemberdayaan Jemaat dalam Keutuhan Pelayanan Gereja) Kamarullah, Edgar D.
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.170

Abstract

Terpaan krisis multidimensi yang masih dirasakan bangsa danrakyat Indonesia saat ini membutuhkan sumbangsih dari seluruhkomponen masyarakat untuk menyikapi dan mengatasinya. Gerejasebagai bagian dari keseluruhan komponen masyarakat juga terpanggiluntuk menampakkan peran serta dan keterlibatannya yang nyata dalamupaya menghadapi permasalahan bangsa ini. Gereja sebagaipersekutuan orang-orang yang telah dipanggil keluar dari kegelapansistem dunia mengemban tanggung jawab untukberjuang melayani danmemperbaiki kondisi-kondisi negatif yang sedang terjadi di sekitamya.Gereja dipanggil dan kemudian diutus Allah kembali ke dalam duniaini untuk melayaninya rohani maupun jasmani. Kbdua aspek ini perluterus-menerus ada dalam gerak dan aktifitas gereja sehinggapanggilannya untuk melayani secara utuh akan dapat terpenuhi. Halini berarti bahwa gereja yang mengabaikan salah satu aspek dan hanyamemberi penekanan dan titik berat pada satu aspek yang lainnya,belumlah memenuhi tugas dan fungsinya secara menyeluruh. Hal inijuga berartibahwa tidaklah mungkin keseluruhan tugas panggilan untukmelayani masyarakat dalam jamannya dapat terpenuhi hanya denganketerlibatan sebagian kecil orang (tertentu) dari keseluruhan komponengereja.Tulisan ini dibuat dengan tujuan untuk memperlihatkan besarnyasumbangsih yang dapat diberikan gereja kepada masyarakatnyamanakala ia secara sadar dan aktif melibatkan seluruh komponennyadalam perjuangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi sosiallingkungan dimana ia berada.
Naturalisasi Perbudakan Sebagai Suatu Keadilan Weismann, Ivan Th.J
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.166

Abstract

Suatu perdebatan yang berpusat pada sampai di mana kaum eliteitu mampu memaksakan pandangan mereka sendiri tentang suatutatanan sosial yang adil, tidak hanya terhad ap perilaku kaum yang bukanelite, tetapi juga terhadap kesadaran mereka, oleh James C. Scott mencobamembuktikannya dalam karyanya yang berjud ul Senjatanya Ornng-orangyang Kalah. Scott mengatakan bahwa adanya suatu kelompok tertentuyang diperas, dan selanjutnya pemerasan itu terjadi dalam hubungandi mana kekuatan menindas yang digunakan kaum elite dan/atau netaraitu menjadikan satu-satunya perilaku yang dapat diamati dari kelompokyang diperas itu ialah sikap menerima tanpa dapat menyatakan ras tidakpuas secara terbuka. Sikap menerima saja dari kelompok yangdieksploitasi itu, karena adanya suatu ideologi keagamaan atau sosialyang bersifat hegemonik, dalam kenyatan menerima situasinya itusebagai bagian yang wajar dan bahkan dibenarkan dalam tatanan sosialitu. Penjelasan kepasifan ini sekurang-kurangnya mengasumsikanditerimanya secara fatalistik tatanan sosial itu dan mungkin pula bahkanikut secara aktif baik dalam apa yang dikatakan kaum Marxis"mistifikasi" atau "kesadaran palsu". Secara khas hal ini didasarkanpada asumsi bahwa kaum elite mendominasi tidak hanya alat produksifisik, akan tetapi juga alat produksi simbolik, dan bahwa hegemonisimbolis ini memberi kesempatan kepada kaum elite untukmengendalikan standar-standar yang akan digunakan untuk menilaipemerintahan mereka.
Mengajar Secara Kreatif Kuhns, Janet
Jurnal Jaffray Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v1i1.171

Abstract

Menghasilkan cara mengajar yang kreatif meliputi banyak hal:sifat pribadi seorang guru dan pengenalan akan Tuhan dan firman-Nya,masa persiapan pelajaran, caranya ia merencanakan isi pelajaran,keterampilan-keterampilan dalam memakai beraneka macam metodemengajar dan hubungan pribadi dengan setiap murid. Seorang guruyang tidak berani berpikir secara kreatif at4upun belum pernah diajarsecara kreatif akan menghadapi lebih banyak tantangan tatkala ia inginmengubah cara mengajar nya. Namun, dengan kemauan yang sungsUttkeberanian untuk mencoba sesuatu yang baru dan dengan pengarahanyang jelas danbermutu, ia dapat juga menjadi seorang guru yang kreatif.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2003 2003


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 2 (2023): October 2023 Vol 21, No 1 (2023): April 2023 Vol 20, No 2 (2022): October 2022 Vol 20, No 1 (2022): April 2022 Vol 19, No 2 (2021): October 2021 Vol 19, No 1 (2021): April 2021 Vol 18, No 1 (2020): Jurnal Jaffray 18, no. 1 April 2020 Vol 18, No 2 (2020): October 2020 Vol 18, No 1 (2020): April 2020 Vol 17, No 1 (2019): Jurnal Jaffray Volume 17, no. 1 April 2019 Vol 17, No 2 (2019): Oktober 2019 Vol 17, No 1 (2019): April 2019 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018 Vol 16, No 2 (2018): Oktober 2018 Vol 16, No 1 (2018): April 2018 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 2 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No. 2 Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 1 (2017): Jurnal Jaffray Volume 15, No.1 April 2017 Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017 Vol 15, No 1 (2017): April 2017 Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 2 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 2 (Oktober 2016) Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 1 (2016): Jurnal Jaffray Volume 14, No. 1, April 2016 Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016 Vol 14, No 1 (2016): April 2016 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 2 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13, No. 2 Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 1 (2015): Jurnal Jaffray Volume 13 No. 1 April 2015 Vol 13, No 2 (2015): Oktober 2015 Vol 13, No 1 (2015): April 2015 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 1 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 1 April 2014 Vol 12, No 2 (2014): Oktober 2014 Vol 12, No 1 (2014): April 2014 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 2 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 2 Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 1 (2013): Jurnal Jaffray Volume 11 No. 1 April 2013 Vol 11, No 2 (2013): Oktober 2013 Vol 11, No 1 (2013): April 2013 Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 2 Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): Jurnal Jaffray Volume 10 No. 1 April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Oktober 2012 Vol 10, No 1 (2012): April 2012 Vol 10, No 2 (2012): Vol 10, No 1 (2012): Vol 9, No 2 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 2 Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): Jurnal Jaffray Volume 9 No. 1 April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011 Vol 9, No 1 (2011): April 2011 Vol 9, No 2 (2011): Vol 9, No 1 (2011): Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 2 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 2 Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): Jurnal Jaffray Volume 8 No. 1 April 2010 Vol 8, No 2 (2010): Oktober 2010 Vol 8, No 1 (2010): April 2010 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 2 Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 1 (2009): Jurnal Jaffray Volume 7 No. 1 April 2009 Vol 7, No 2 (2009): Oktober 2009 Vol 7, No 1 (2009): April 2009 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Jaffray Volume 6, No. 2, Oktober 2008 Vol 6, No 2 (2008): Oktober 2008 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 5, No 1 (2007): Jurnal Jaffray Volume 5, No. 1 Desember 2007 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Jaffray Volume 4, No. 1, Juni 2006 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 3, No 1 (2005): Jurnal Jaffray Volume 3, No. 1, Juni 2005 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 2 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 2 Desember 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Jaffray Volume 2, No. 1 Juni 2004 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 Vol 1, No 1 (2003): Jurnal Jaffray Volume 1, No. 1, Juni 2003 More Issue